Kabar Subulussalam dari Media online Serambinews.com
SUBULUSSALAM – Aksi penolakan terhadap pembentukan Provinsi Aceh Leuser
Antara (ALA) yang digiring tokoh masyarakat Kota Subulussalam terus
bergulir. Buktinya, 200 tanda tangan mereka, Minggu (10/3) diserahkan ke
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah di Meuligoe Aceh.
Jaddam Basri, perwakilan tokoh Subulussalam, Selasa (12/3), mengatakan,
dalam pertemuan sekitar dua jam itu, Gubernur merespons baik aspirasi mereka. Intinya, kata Jaddam, Gubernur Zaini Abdullah sangat mendukung dan menerima aspirasi penolakan pembentukan Provinsi ALA seperti aspirasi mereka. Rombongan itu juga dikabarkan bertemu dengan orang terdekat Gubernur.
Menyikapi isu yang mengatakan aksi penggalangan 200 tanda tangan dengan klaim sebagai tokoh masyarakat bermuatan politis dibantah tegas oleh Jaddam. “Apa yang mereka lakukan murni aspirasi dan meminta jangan dikait-kaitkan dengan politik. Sejauh ini belum ada rencana selanjutnya tentang gebrakan penolakan terhadap pembentukan Provinsi ALA tersebut,” jelasnya.
Ungkapan senada juga disampaikan Jauhari Pardosi yang turut menghadap Gubernur. Menurutnya, mereka sempat menyaksikan sejumlah rencana program pembangunan ruas jalan ke wilayah tengah dan pantai barat Aceh. Karena itu, ia menilai tidak perlu lagi adanya pemekaran provinsi. Karena, program yang kini sedang direncanakan Gubernur sudah sangat adil.(kh)
Jaddam Basri, perwakilan tokoh Subulussalam, Selasa (12/3), mengatakan,
dalam pertemuan sekitar dua jam itu, Gubernur merespons baik aspirasi mereka. Intinya, kata Jaddam, Gubernur Zaini Abdullah sangat mendukung dan menerima aspirasi penolakan pembentukan Provinsi ALA seperti aspirasi mereka. Rombongan itu juga dikabarkan bertemu dengan orang terdekat Gubernur.
Menyikapi isu yang mengatakan aksi penggalangan 200 tanda tangan dengan klaim sebagai tokoh masyarakat bermuatan politis dibantah tegas oleh Jaddam. “Apa yang mereka lakukan murni aspirasi dan meminta jangan dikait-kaitkan dengan politik. Sejauh ini belum ada rencana selanjutnya tentang gebrakan penolakan terhadap pembentukan Provinsi ALA tersebut,” jelasnya.
Ungkapan senada juga disampaikan Jauhari Pardosi yang turut menghadap Gubernur. Menurutnya, mereka sempat menyaksikan sejumlah rencana program pembangunan ruas jalan ke wilayah tengah dan pantai barat Aceh. Karena itu, ia menilai tidak perlu lagi adanya pemekaran provinsi. Karena, program yang kini sedang direncanakan Gubernur sudah sangat adil.(kh)
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking